2. Uang Logam
Gigi Paus, Cangkang Kerang, bahkan biji-bijian seperti Barley dapat digunakan sebagai alat tukar. Tetapi barang-barang tersebut banyak kelemahannya, misalnya: Gigi Paus tidak dapat dibelah-belah satuannya, Cangkang Kerang bisa saja orang mengambil begitu saja dari pantai, Barley berat untuk dibawa bawa, dan sebagainya.
Dalam pemerintahan yang lebih maju, Raja mendapat ide untuk mencetak koin dari emas dengan cap serta berat tertentu sehingga setiap koin memiliki nilai yang terjamin. Uang logam mulia ini cukup sukses karena dapat diterima oleh semua komunitas dan nilainya tetap bertahan sepanjang waktu.
Keberhasilan uang emas itu membawa godaan untuk mengurangi ukuran koinnya atau mencampur/mengoplos emasnya dengan logam yang lebih murah, sementara nilai nominal uangnya tetap sama dengan koin emas sebelumnya. Di sini penguasa mulai mencari keuntungan dalam pencetakan uang tersebut.
sebelumnya < . . . > selanjutnya
