China adalah negara terluas dan terbesar yang budaya, bahasa, dan politiknya, sama alias serupa di seluruh wilayahnya. Ini sudah berlangsung dari tahun 221 sebelum Masehi (SM), saat pertama kali China disatukan di bawah satu pemerintahan oleh dinasti Qin. Sekarang, hampir semua orang di China berbicara dengan bahasa Mandarin, padahal pada jaman dahulu ada ribuan bahasa yang berbeda di China.
Bagaimana hal itu terjadi selama berabad-abad lamanya? Bagaimana China menjadi hanya China? Padahal dalam kurun waktu yang sama, negara-negara dan wilayah-wilayah lain telah mengalami revolusi dan perubahan paradigma. Pertanyaan ini dijawab oleh Profesor Jared Diamond dari Harvard University.
Budaya China yang serba sama (monolitik) cukup mengherankan mengingat beragamnya perbedaan geografis di antara bagian wilayah China yang luas, misalnya: China utara sangat dingin dan kering, sementara China selatan jauh lebih hangat dan lembab. Di banyak negara atau wilayah lain, kondisi geografis yang beragam akan melahirkan lusinan budaya dan bahasa yang berbeda, muncul negara-negara bagian yang berbeda pula.
. . . > selanjutnya
