Ironisnya sejak titik kasus pindah jalur tersebut, justru di jalur A terjadi banyak sekali kemacetan parah berjam-jam mulai dari Cirebon sampai dengan Cikarang, karena pengendara mobil tadinya melihat jalur A sangat lengang sehingga sebagian besar berebut masuk ke jalur A. Sayangnya setelah terjebak kemacetan di jalur A, sampai dengan Bakasi tidak ada kesempatan untuk kembali ke ruas tol jalur B yang jauh lebih lancar.
Secara teknis mestinya dapat dibuat mekanisme balancing atau minimal informasi untuk menyeimbangkan volume kendaraan atau kemacetan antara jalur A dan jalur B sehingga tidak terjadi banyak macet parah puluhan kilomater di satu jalur sementara jalur lainnya kurang bermanfaat secara maksimal. Selain itu memang terdapat masalah klasik penyebab kemacetan di rest area, akan tetapi untuk masalah ini relatif telah dapat diminimalkan.
sebelumnya < . . .
